JADUALAIR PASANG SURUT SEKITAR JOHOR BAHRU 3 - 8 OGOS 2022 Makluman jadual air pasang surut sekitar Johor Bahru 3 - 8 Ogos 2022 sebagaimana bacaan dari Jabatan Laut Malaysia. Warga bandar raya
Thepredicted tide times today on wednesday 06 july 2022 for pinang are: Buat semakan melihat bilakah waktu pasang dan surut di kawasan anda. Air Pasang Surut Pulau Pinang / Pasang Surut Air Laut - Pengertian from air pasang surut di malaysia 2021 semakan online. High tides and low tides, surf reports, sun and moon rising and setting times, lunar phase, fish activity .
LangkawiGeopark. Daripada Wikipedia, ensiklopedia bebas. Pergi ke pandu arah Pergi ke carian. Langkawi UNESCO Global Geopark ialah satu-satunya geopark antarabangsa yang merangkumi hampir keseluruhan Kepulauan Langkawi, Kedah dan merupakan geopark Global UNESCO ke-52 di dunia dan pertama di Asia Tenggara .
Padasaat itu, masyarakat sudah siap memasang bentangan di muara agar pada saat air surut ikan-ikan itu tidak dapat lagi keluar ke laut. Tepat pada saat air mulai surut, pemukulan tifa pertama dilakukan sebagai tanda bagi para warga, tua-muda, kecil-besar, semuanya bersiap-siap menuju ke kali.
tidesgd3208 coastal environmental survey Tides in Indonesia 1.00 Tanjung Priok Semarang Rembang 0.75 WL (m). 0.50 0.25
perbedaan zaman praaksara dengan zaman sejarah terletak pada. Difference in Growth and Production of Areca Fruit Areca caatechu L. Tidal Area of Freshwater and Tidal Areas, the purpose of this study was to determine the differences in growth and production of tidal arecaea and freshwater tidal areas. This research was carried out in two different areas, namely freshwater tidal land in Sialang Village, Tungkal Ilir District, Tanjung Jabung Barat Regency and freshwater tidal land in Sungai Beras Village, Mendahara Ulu District, Tanjung Jabung Timur Regency from January to February 2019 using the method survey of several sample farmers. Data analysis was performed by static analysis with descriptive methods in the form of tabulations and inference methods using the -z test on each parameter starting from planting distance, stem height, stem circumference, age of production start, productivity of freshwater tidal areca fruit, fruit productivity areca palm tides, water pH, salt content, and pH of water. The z-test results in this study indicate that the influence of tide and freshwater has significant differences in the growth and productivity of areca nut. On freshwater tidal land the most productive land and produce physical data of plants are plant distance m, stem height m, stem circumference m, age of production start 4 years , productivity tons / ha, soil pH salinity ppt, and pH of water productivity, growth, tidal land, freshwater tidal land AbstrakPerbedaan Pertumbuhan Dan Produksi Buah Pinang Areca caatechu L. Daerah Pasang Surut Air Laut Dan Daerah Pasang Surut Air Tawar, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan dan produksi buah pinang lahan pasang surut air laut dan daerah pasang surut air tawar. Penelitian ini di laksanakan didua daerah berbeda yaitu lahan pasang surut air tawar berada di Desa Sialang Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan lahan pasang surut air tawar di Desa Sungai Beras Kecamatan Mendahara Ulu Kabupaten Tanjung Jabung Timur dari bulan Januari sampai Februari tahun 2019 menggunakan metode survey dari beberapa petani sampel. Analisis data dilakukan dengan analisis statiska dengan metode deskriptif dalam bentuk tabulasi dan metode inferensi menggunakan uji – z pada tiap-tiap parameter mulai dari jarak tanam, tinggi batang, lingkar batang, umur mulai produksi, produktivitas buah pinang lahan pasang surut air tawar, produktivitas buah pinang lahan pasang surut air laut, pH tanah, kadar garam, dan pH air. Hasil uji – z dalam penelitian ini menunjukan bahwa pengaruh air pasang surut air laut dan air tawar terdapat perbedaan nyata terhadap pertumbuhan dan produktivitas pinang. Pada lahan pasang surut air tawar menjadi lahan produktivitas terbanyak dan menghasilkan data fisik tanaman yaitu jarak tanaman 2,95 m, tinggi batang 10,52 m, lingkar batang 48,66 m, umur mulai produksi 4 tahun, produktivitas 15,87 ton/Ha, pH tanah 4,9, kadar garam 0,1 ppt, dan pH air 4,0.Kata kunci produktivitas, pertumbuhan, lahan pasang surut air laut, lahan pasang surut air tawar Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Jurnal Media Pertanian, 42 Oktober 2019, Media Komunikasi Hasil Penelitian dan Review Literatur Bidang Ilmu Agronomi ISSN 2503-1279 Print ISSN 2581-1606 Online DOI Diterbitkan oleh Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Batanghari Jambi Halaman 45 Pertumbuhan Dan Produksi Pinang Areca caatechu L. Pada Daerah Pasang Surut Air Laut Dan Daerah Pasang Surut Air Tawar 1Jessica, 2*Yulistiati Nengsih dan 2Rudi Hartawan 1Alumni Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Batanghari 2Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Batanghari Jl. Slamet Riyadi, Broni Jambi, 36122. Telp. +62741 60103 2*e-mail korespondensi nyulistiati Abstract. The research of difference in growth and production of Areca fruit Areca caatechu L. tidal area of fFreshwater and tidal areas was to determine the differences in growth and production of tidal arecaea and freshwater tidal areas. This research was carried out in two different areas, namely freshwater tidal land in Sialang Village, Tungkal Ilir District, Tanjung Jabung Barat Regency and freshwater tidal land in Sungai Beras Village, Mendahara Ulu District, Tanjung Jabung Timur Regency from January to February 2019 using the method survey of several sample farmers. Data analysis was performed by static analysis with descriptive methods in the form of tabulations and inference methods using the -z test on each parameter starting from planting distance, stem height, stem circumference, age of production start, productivity of freshwater tidal areca fruit, fruit productivity areca palm tides, water pH, salt content, and pH of water. The z-test results in this study indicate that the influence of tide and freshwater has significant differences in the growth and productivity of areca nut. On freshwater tidal land the most productive land and produce physical data of plants are plant distance m, stem height m, stem circumference m, age of production start 4 years , productivity tons / ha, soil pH salinity ppt, and pH of water Keywords productivity, growth, tidal land, freshwater tidal land Abstrak. Penelitian perbedaan pertumbuhan dan produksi buah Pinang Areca caatechu L. daerah pasang surut air laut dan daerah pasang surut air tawar, bertujuan untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan dan produksi buah pinang lahan pasang surut air laut dan daerah pasang surut air tawar. Penelitian ini di laksanakan didua daerah berbeda yaitu lahan pasang surut air tawar berada di Desa Sialang Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan lahan pasang surut air tawar di Desa Sungai Beras Kecamatan Mendahara Ulu Kabupaten Tanjung Jabung Timur dari bulan Januari sampai Februari tahun 2019 menggunakan metode survey dari beberapa petani sampel. Analisis data dilakukan dengan analisis statiska dengan metode deskriptif dalam bentuk tabulasi dan metode inferensi menggunakan uji – z pada tiap-tiap parameter mulai dari jarak tanam, tinggi batang, lingkar batang, umur mulai produksi, produktivitas buah pinang lahan pasang surut air tawar, produktivitas buah pinang lahan pasang surut air laut, pH tanah, kadar garam, dan pH air. Hasil uji – z menunjukan bahwa pengaruh air pasang surut air laut dan air tawar terdapat perbedaan nyata terhadap pertumbuhan dan produktivitas pinang. Pada lahan pasang surut air tawar menjadi lahan produktivitas terbanyak dan menghasilkan data fisik tanaman yaitu jarak tanaman 2,95 m, tinggi batang 10,52 m, lingkar batang 48,66 m, umur mulai produksi 4 tahun, produktivitas 15,87 ton/Ha, pH tanah 4,9, kadar garam 0,1 ppt, dan pH air 4,0. Kata kunci produktivitas, pertumbuhan, lahan pasang surut air laut, lahan pasang surut air tawar PENDAHULUAN Tanaman pinang Areca catechu L. sudah dimanfaatkan sejak lama terutama daerah-daerah Asia Selatan dan Timur sampai daerah Kepulauan Pasifik. Pinang merupakan komoditi yang termasuk subsektor perkebunan yang berpotensi untuk diekspor. Tanaman pinang dapat diandalkan dan dibanggakan karena memiliki beberapa keunggulan diantaranya mudah memperoleh bibit, jarang diganggu hama penyakit, mampu memproduksi buah walaupun hanya ditanam diperkarangan, berbuah tanpa kenal musim, jarak Jessica, Yulistiati Nengsih dan Rudi Hartawan. Pertumbuhan Dan Produksi Pinang Areca Caatechu L. Pada Daerah Pasang Surut Air Laut Dan Daerah Pasang Surut Air Tawar Diterbitkan oleh Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Batanghari Jambi Halaman 46 tanam relatif dekat, dan biaya investasi tidak mutlak besar. Pinang juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku industri farmasi. Pinang tersebar di semua wilayah Indonesia, namun penyebaran terbesar dan sekaligus sebagai daerah pengekspor biji pinang terdapat di Pulau Sumatra antara lain di Jambi. Sementara daerah lain masih terbatas untuk konsumsi lokal. Tanaman pinang merupakan komoditas unggulan perkebunan Provinsi Jambi di samping komoditas tanaman perkebunan lain, seperti tanaman kelapa sawit, karet, kelapa, dan kakao Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi, 2014. Provinsi Jambi merupakan salah satu penghasil pinang di Indonesia, di mana terdapat 10 Kabupaten/Kota yang melakukan usaha tani pinang. Kabupaten Tanjung Jabung Barat memiliki produksi pinang tertinggi yaitu ton dengan luas tanam Ha, dan produktivitas 1,13 ton/Ha. Kabupaten Tanjung Jabung Timur penghasil pinang terbesar kedua di Provinsi Jambi dengan produksi pinang ton dengan luas tanam Ha, dan produktivitas 0,64 ton per Ha Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, 2015. Provinsi Jambi sebagai sentra penyebaran pinang terbesar di Indonesia, hasil eksplorasi dan identifikasi menghasilkan 5 aksesi pinang yang potensial, yaitu Betara-1,Betara 2, Muara Sabak Timur-1, Muara Sabak Timur-2, dan Muara Sabak Timur-3 Miftahorachman, 2016. Saat ini lahan-lahan subur untuk perkebunan semakin terbatas ketersediaannya akibat berbagai kegiatan pembangunan industri, pariwisata, perumahan, jalan, dan pemukiman, akibatnya lahan pengembangan perkebunan bergeser kelahan-lahan marginal seperti lahan pasang surut Najiyatiet al., 2005. Hasil penelitian Ismail et al 1993, lahan pasang surut Indonesia cukup potensial untuk usaha pertanian baik untuk tanaman pangan, perkebunan, hortikultura maupun usaha peternakan. Selanjutnya dijelaskan oleh Alihamsyah 2002 kedepan lahan rawa ini menjadi sangat strategis dan penting bagi pengembangan pertanian sekaligus mendukung ketahanan pangan dan usaha agribisnis. Berdasarkan hasil pemetaan Pusat Data Rawa Indonesia 2018, lahan rawa di Indonesia tersebar di beberapa pulau, yaitu Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Irian Jaya. Luas lahan rawa Indonesia diperkirakan mencapai hektar yang terdiri dari hektar 60,2% lahan pasang surut dan hektar 39,8% lahan rawa non-pasang surut lebak. Dari luasan tersebut, total lahan rawa yang dikembangkan pemerintah adalah juta ha dan oleh masyarakat sekitar juta ha. Kawasan itu tersebar di pantai timur dan utara pulau Sumatera, pantai barat, selatan, dan timur pulau Kalimantan, pantai barat dan timur pulau Sulawesi, serta pantai selatan pulau Papua. Dari jumlah itu sebanyak 9,53 juta ha ternyata sesuai untuk kegiatan budidaya pertanian. Saat ini luas lahan rawa yang dimanfaatkan untuk budidaya pertanian baru mencapai sekitar 2,270 juta ha, artinya lahan rawa yang dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian hanya 23,8 persen dari luas total lahan rawa yang sesuai untuk kegiatan pertanian. Berdasarkan pemetaan Badan Litbang Pertanian tahun 2009, lahan rawa pasang surut memiliki luas paling besar, yakni mencapai 20,1 juta ha. Lahan tersebut terdiri atas tipologi lahan potensial seluas 2,1 juta ha, sulfat masam 6,7 juta ha, gambut 10,9 juta ha, dan salin 0,4 juta ha. Sementara itu, luas lahan rawa lebak di Indonesia sekitar 13,3 juta ha, 4,2 juta ha berupa lebak dangkal, 6,1 juta ha lebak tengahan, dan 3,0 juta ha lebak dalam. Menurut Noor 2004, rawa adalah kawasan sepanjang pantai, aliran sungai, danau, atau lebak yang menjorok masuk intake ke pedalaman sampai sekitar 100 km atau sejauh dirasakannya pengaruh gerakan pasang. Jadi, lahan rawa dapat dikatakan sebagai lahan yang mendapat pengaruh pasang surut air laut atau sungai di sekitarnya. Di Indonesia telah disepakai istilah rawa dalam dua pengertian, yakni rawa pasang surut dan rawa lebak. Rawa pasang surut diartikan sebagai daerah rawa yang mendapatkan pengaruh langsung atau tidak langsung oleh ayunan pasang surut air laut atau sungai di sekitarnya. Sedangkan rawa lebak adalah daerah rawa yang mengalami genangan selama lebih dari tiga bulan dengan tinggi genangan terendah 25 – 50 cm. Provinsi Jambi diperkirakan memiliki lahan rawa seluas ha, berpotensi untuk pengembangan pertanian ha terdiri dari lahan pasang surut ha dan lahan non pasang surut lebak ha Bappeda Jambi, 2016. Jessica, Yulistiati Nengsih dan Rudi Hartawan. Pertumbuhan Dan Produksi Pinang Areca Caatechu L. Pada Daerah Pasang Surut Air Laut Dan Daerah Pasang Surut Air Tawar Diterbitkan oleh Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Batanghari Jambi Halaman 47 Lahan pasang surut air laut adalah lahan yang jumlah airnya dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut asin. Air laut mengandung residu garam yang tinggi. Garam mempengaruhi pertumbuhan tanaman melalui keracunan yang diakibatkan penyerapan unsur penyusun garam secara berlebihan seperti sodium, penurunan penyerapan air cekaman air dan penurunan dalam penyerapan unsur-unsur penting bagi tanaman khususnya potassium Food and Agriculture Organization. 2008. Wilayah pasang surut air tawar adalah wilayah rawa yang mengalir kearah hulu sungai. Wilayahnya masih termasuk daerah aliran sungai bagian bawah, namun posisinya lebih ke dalam ke arah daratan, atau ke arah hulu sungai. Di wilayah ini energi sungai, berupa gerakan aliran sungai ke arah laut, bertemu dengan energi pasang surut yang umumnya terjadi dua kali dalam sehari semi diurnal. Karena wilayahnya sudah berada di luar pengaruh air asin/salin, yang dominan adalah pengaruh air tawar fresh water dari sungai sendiri Suriadikarta dan Setyorini, 2006. METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai Juli 2019 pada lahan pasang surut air tawar di Desa Sungai Beras, Kecamatan Mendahara Ulu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan lahan pasang surut air laut di Desa Sialang, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pertanaman pinang yang berumur 10-15 tahun. Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi GPS, meteran, timbangan, lembar kuisioner, alat perekam, pH meter, refraktometer dan kamera. Penelitian ini menggunakan metode survey pada lahan petani yang ditanami pinang. Lokasi penelitian ini dipilih secara sengaja dimana lokasi-lokasi tersebut terdapat budidaya tanaman pinanglahan pasang surut air tawar dan pasang surut air laut. Gambar 1. Lokasi dan Petani Sample Metode pengambilan sample menggunakan metode Systemic Sampling dan digambarkan sebagai berikut Gambar 2. Bentuk Titik – Titik Pohon Sampel Secara Sederhana Jessica, Yulistiati Nengsih dan Rudi Hartawan. Pertumbuhan Dan Produksi Pinang Areca Caatechu L. Pada Daerah Pasang Surut Air Laut Dan Daerah Pasang Surut Air Tawar Diterbitkan oleh Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Batanghari Jambi Halaman 48 Pada gambar diatas menunjukkan titik hitam yang mana sebagai contoh pohon sampel yang mempunyai populasi 100 pohon dan dilanjutkan dengan perhitungan nilai K . K = jika jumlah tanaman 100 maka sampel yang diambil adalah 15 tanaman. K = 100 15 = 6 dan dibulatkan menjadi 7. Selanjutnya menyiapkan lotre sebanyak 9 buah kartu lotre yang mana kartu tersebut telah diberi angka 1 sampai 9 dan diacak kartu yang telah diberi nomor. Bila angka pertama yang keluar adalah 6 makan mulailah pengambilan sampel pohon dari nomor 6 kemudian lakukan ulangan menghitung sebanyak 7 kali sesuai nilai K diatas. Contoh angka sampel 6, 13, 20, 27 dan seterusnya sampai 15 tanaman. Peubah yang diamati adalah 1 Jarak tanam m. Model posisi tanaman dan jarak tanam diatur saat penelitian dengan mengukur jarak pinang dengan cara mengukur antar pokok tanaman menggunakan meteran. 2 Tinggi batang m. Pengukuran tinggi batang dilakukan dengan menggunakan meteran. Dengan cara mengukur tinggi batang dari pangkal batang sampai ketajuk menggunakan galah / bambu. 3 Lingkar batang cm.Pengukuran lingkar batang dilakukan menggunakan meteran, dengan cara mengambil rata-rata lingkar batang yang diukur setengah meter dari pangkal. 4 Umur mulai produksi tahun.Untuk mengetahui umur tanaman mulai berbuah maka dilakukan wawancara kepada petani pinang. 5 Produktivitas buah pinang lahan pasang surut air tawar kg/Ha.Pengamatan produksi buah yang dihasilkan dilakukan dengan cara menimbang hasil buah pinang per pohon pada lahan pasang surut air tawar. 6 Produktivitas buah pinang lahan pasang surut air laut kg Ha-1. 7Pengamatan produksi buah yang dihasilkan dilakukan dengan cara menimbang hasil buah pinang per pohon pada lahan pasang surut air laut. 8 pH tanah. Untuk mengukur kemasaman tanah, dilakukan pengukuran pH tanah dengan menggunakan alat ukur pH meter yang diletakkan diatas tanah. 9 Kadar garam. Untuk mengetahui salinitas tingkat kadar garam atau keasinan terlarut dalam air dengan menggunakan refraktometer. 10 pH air. Untuk mengukur pH air, dilakukan pengukuran pH air dengan menggunakan alat ukur pH meter. Guna menjawab hipotesis yang diajukan, data-data yang diperoleh dilapangan dilakukan analisis statistika dengan metode deskriptif dan bentuk tabulasi. Keterangan z = Nilai uji statistik, x1 – x2 = Selisihdua rata – rata hitungsampel 1 dansampel 2, m1-m2 = Selisih dua rata-rata hitungpopulasi 1 danpopulasi 2, S x1-x2 = Standardeviasiselisihduapopulasi HASIL DAN PEMBAHASAN Survey dlakukan terhadap 10 petani di Desa Sialang Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan 10 petani di Desa Sungai Beras Kecamatan Mendahara Ulu Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Adapun titik koordinat lokasi masing-masing petani sampel dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Lokasi-Lokasi Sampel Petani Desa Sialang Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Barat Lahan Pasang Surut Air Laut Sampel 1 Lahan Pasang Surut Air Laut Sampel 2 Desa Sungai Beras Kecamatan Mendahara Ulu Kabupaten Tanjung Jabung Timur Lahan Pasang Surut Air Tawar Sampel 1 Lahan Pasang Surut Air Tawar Sampel 2 Keterangan S = South E = East Jessica, Yulistiati Nengsih dan Rudi Hartawan. Pertumbuhan Dan Produksi Pinang Areca Caatechu L. Pada Daerah Pasang Surut Air Laut Dan Daerah Pasang Surut Air Tawar Diterbitkan oleh Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Batanghari Jambi Halaman 49 Dari Tabel 1, dapat dilihat terdapat perbedaan titik koordinat disetiap lokasi sampel lahan. Perbedaan satu menit titik koordinat sama dengan jaraknya 30 meter. Pengamatan dilakukan pada tanaman yang ada pada daerah yang diterakan dengan koordinat. Data hasil pengamatan disajikan pada Tabel 2. Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diketahui jarak tanam, tinggi tanaman, lingkar batang, umur mulai produksi, produktivitas buah pinang lahan pasang surut air tawar dan produktivitas buah pinang lahan pasang surut air laut. Tabel 2. Perbandingan nilai peubah pada ekologi lahan pasang surut air tawar dengan pasang surut air laut Umur mulai berbuah tahun Estimasi produktivitas t ha-1 th-1 1PSAT = Pasang surut air tawar 2PSAL = Pasang surut air laut ** = Berbeda sangat nyata P<0,05 Lahan pasang surut air laut memiliki salinitas yang tinggi yang ditunjukkan pada Tabel 2 bahwa salinitas 2,1 ppt. Salinitas yang tinggi mengakibatkan menurunnya potensial air tanah dan berdampak terhadap menurunnya kemampuan menyerap air dan unsur hara bagi tanaman pinang. Kondisi ini akan mempengaruhi laju fotosintesis per satuan luas daun. Mekanisme utama penekanan laju fotosintesis terjadi karena menutupnya stomata sebagai akibat dari kemampuan tanaman dalam menyerap air berkurang. Seperti yang dinyatakan oleh Sari et al. 2006 bahwa menutupnya stomata pada daun akan memotong suplai CO2 ke sel-sel mesofil, sehingga fotosintesis terhambat dan fotosintat yang terbentuk dengan pendapat Basri 1991 bahwa peningkatan konsentrasi garam terlarut di dalam tanah akan meningkatkan tekanan osmotik sehingga menghambat penyerapan air dan unsur-unsur hara yang berlangsung melalui proses osmosis. Jumlah air yang masuk ke dalam akar akan berkurang sehingga mengakibatkan menipisnya jumlah persediaan air dalam tanaman. Produktivitas buah pinang lahan pasang surut air laut lebih rendah dibandingkan dengan lahan pasang surut air tawar. Hasil uji – z menunjukan terdapat perbedaan yang nyata antara produktivitas lahan pasang surut air tawar dan lahan pasang surut air laut, hal ini dapat dilihat pada Tabel 1, produktivitas buah pinang lahan pasang surut air laut 8,46 ton ha-1 tahun-1 sedangkan buah pinang lahan pasang surut air tawar 15,87 ton ha-1 tahun-1. Hasil ini menunjukkan bahwa produktivitas buah pinang lahan pasang surut air tawar lebih besar 7,41 ton ha-1 tahun-1 dari pada produktivitas buah pinang lahan pasang surut air laut. Hal ini diduga karena kandungan Na+ yang tinggi pada lahan pasang surut air laut. Sejalan dengan pendapat Basri 1991 yang menyatakan bahwa garam-garam atau Na+ yang dapat dipertukarkan akan mempengaruhi sifat-sifat tanah jika terdapat dalam keadaan yang berlebihan dalam tanah. Kelebihan unsur Na+dan Cl-dapat menekan pertumbuhan dan mengurangi produksi. Pada lahan pasang surut air tawar pertumbuhan tanaman pinang lebih baik karena penyerapan air dan unsur hara lebih baik, hasil uji – z menunjukan terdapat perbedaan yang nyata jarak tanaman lahan pasang surut air tawar dan lahan pasang surut air laut sehingga tanaman pinang pada lahan air tawar jarak tanam lebih luas dibandingkan pinang lahan pasang surut air laut, hal ini dapat dilihat pada Tabel 1, bahwa jarak tanam pinang lahan pasang surut air tawar adalahh 2,95 sedangkan jarak tanam pinang lahan pasang surut air laut 2,31, ini menunjukkan jarak tanam pinang lahan pasang surut air tawar lebih lebar sebesar 0,64 m dibandingkan pinang lahan pasang surut air laut. Jessica, Yulistiati Nengsih dan Rudi Hartawan. Pertumbuhan Dan Produksi Pinang Areca Caatechu L. Pada Daerah Pasang Surut Air Laut Dan Daerah Pasang Surut Air Tawar Diterbitkan oleh Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Batanghari Jambi Halaman 50 Dilihat dari pertumbuhan tinggi dan lingkar batang tanaman pinang lahan pasang surut air tawar lebih besar dibandingkan dengan pinang lahan pasang surut air laut. Hasil uji – z menunjukan terdapat perbedaan yang nyata antara tinggi dan lingkar batang tanaman lahan pasang surut air tawar dan lahan pasang surut air laut. Pada Tabel 1 rata-rata tinggi tanaman pinang lahan pasang surut air tawar 10,52 m sedangkan tinggi tanaman pinang lahan pasang surut air laut 9,01 m. Pada Tabel 1 rata-rata lingkar batang pinang lahan pasang surut air tawar 48,66 cm sedangkan rata-rata lingkar batang lahan pasang sut air laut 42,96 cm, hal ini menunjukan bahwa rata-rata lingkar batang pinang lahan pasang surut air tawar lebih besar 5,7 cm dibandingkan dengan rata-rata pinang lahan pasang surut air laut. Hal ini diduga karena adanya pengaruh air garam salinitas yang dapat menekan pertumbuhan tinggi tanaman. Sesuai dengan pendapat Basri 1991 kadar Na+ membuat tanaman pinang lahan pasang surut air laut mengalami pembengkakan dan penutupan pori-pori yang diakibatkan oleh Na+ yang memperburuk pertukaran gas, serta dispersi material koloid tanah yang membuat tanaman terganggu pertumbuhannya. Nilai pH tanah dan pH air pada lahan pasang surut air laut cenderung lebih rendah dari pada pH tanah dan pH air lahan pasang surut air tawar. Sejalan dengan pendapat Aliamsyah 2004 bahwa masalah utama yang dihadapi dalam pengembangan lahan pasang surut adalah kemasaman tanah tinggi. Hal ini dapat diatasi dengan pemberian kapur atau arang sekam. Dari hasil wawancara di lapangan terdapat perbedaan umur mulai produksi antar tanaman pinang lahan pasang surut air tawar dan lahan pasang surut air laut. Pinang lahan pasang surut air tawar mulai berproduksi pada umur 4 tahun, sedangkan pinang lahan pasang surut air laut mulai berproduksi pada umur 5 tahun, hal ini menunjukkan tanaman pinang lahan pasang surut air laut lebih lambat dalam berproduksi . Hasil wawancara dilapangan diperoleh bahwa masyarakat petani yang melakukan pertanaman pinang di lahan pasang surut air tawar dan lahan pasang surut air laut menggunakan bibit sapuan, sama-sama melakukan pertanaman secara acak. Untuk tindakan agronomi yang dilakukan petani ini sama sekali tidak melakukan pemupukan, dan hanya melakukan penyiangan gulma secara manual. KESIMPULAN DAN SARAN Pertumbuhan tanaman pinang di lahan pasang surut air tawar lebih baik dibandingkan pertumbuhan di lahan pasang surut air laut. Selisih produktivitas pinang di lahan pasang surut air tawar sebesar 7,41 ton ha-1 tahun-1 dibandingkan produktivitas di lahan pasang surut air laut. DAFTAR PUSTAKA Pusat Data Rawa. 2019. Pusat Data dan Informasi Rawa dan Pesisir. diakses 1 Maret 2019 Alihamsyah, T. 2002. Potensi dan Pendayagunaan Lahan Rawa untuk Peningkatan Produksi Padi. Ekonomi Padi dan beras Indonesia. Dalam Faisal Kasrino, Effendi Pasandaran dan Fagi Penyunting. Badan Litbang Pertanian, Jakarta. Badan Perencanaan Daerah Bappeda Provinsi Jambi, 2016. Melihat Potensi Lahan Rawa Di Provinsi Jambi. online Jambi. Litbang . pertanian . go .id / eng / /berita/4-info-aktual/164-melihat-potensi-lahan-rawa-di-provinsi-jambi Basri, H., 1991. Pengaruh Stres Garam Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Empat Varietas Kedelai. Thesis Program Pascasarjana IPB, Bogor Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, 2015. Statistik Perkebunan Provinsi Jambi. Jambi. Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi, 2014. Profil Usaha Tani di Provinsi Jambi Ismail, , T. Alihamsyah, Widjaja-Adhi, Suwarno, T. Herawati, R. Tahir dan Sianturi. 2003. Sewindu Penelitian Pertanian Lahan Rawa; Konstribusi dan Prospek Pengembangan. Pusat penelitian dan pengembangan Tanaman Pangan. Bogor. Miftahorachman, 2016. Balai Penelitian Kelapa dan Palma Lain Balitka. Balit Palma Manado. Manado. Sari, S. Darmanti, dan Hastuti. 2006. Pertumbuhan tanaman jahe emprit Zingiber officinale Var. Rubrum pada media tanam pasir dengan salinitas yang berbeda. Buletin Anatomi dan Fisiologi 142 Jessica, Yulistiati Nengsih dan Rudi Hartawan. Pertumbuhan Dan Produksi Pinang Areca Caatechu L. Pada Daerah Pasang Surut Air Laut Dan Daerah Pasang Surut Air Tawar Diterbitkan oleh Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Batanghari Jambi Halaman 51 Suriadikarta, dan D. Setyorini. 2006. Teknologi pengelolaan lahan sulfat masam. hlm. 117-150. Dalam Suriadikarta, U. Kurnia, Mamat W. Hartatik, dan D. Setyorini Ed.. Karakteristik dan Pengelolaan Lahan Rawa. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, Bogor. Sihombing, T. 2000. Pinang, Budidaya dan Prospek Bisnis. Penebar Swadaya. Jakarta Widjaja-Adhi, dan T. Alihamsyah. 1998. Pengembangan lahan pasang surut potensi, prospek, dan kendala serta teknologi pengelolaannya untuk pertanian. Prosiding Seminar Nasional dan Pertemuan Tahunan HITI, 16-17 Desember 1998 ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.
Kepada mereka yang melakukan aktiviti laut seharusnya amat penting untuk mengetahui pasang surut di laut. Keadaan pasang surut ini penting bukan sahaja kepada para nelayan-nelayan kecil, bahkan kepada syarikat -syarikat besar yang menggunakan laut sebagai medium penghantaran dan ingin membuat semakan air pasang surut? Dengan adanya Jabatan Ukur dan Pemetaan JUPEM yang membangunkan laman web untuk membolehkan kita membuat semakan pasang surut air PERLU MEMBUAT SEMAKAN AIR PASANG SURUTMembuat semakan air pasang surut adalah untuk memudahkan perancangan aktiviti-aktiviti yang melibatkan kawasan perairan seperti memancing atau menangkap hasil lautan. Air pasang surut dipantau pada waktu matahari terik dan bulan terbit serta terbenam. Ia bertujuan untuk mengesan waktu ikan aktif supaya dapat menjalankan aktiviti memancing dengan efisyen serta dalam keadaan cuaca yang sesuai. Pada masa yang sama, dengan mengetahui jadual air pasang surut, sebarang kejadian yang tidak diingini dapat dielakkan. Para nelayan dan pemancing juga dapat meningkatkan kebarangkalian untuk memperoleh hasil tangkapan dalam jumlah yang lebih SEMAKAN JADUAL AIR PASANG SURUTUntuk makluman, Di Malaysia terdapat 22 buah stesen yang boleh digunakan untuk membuat semakan jadual Air Pasang Surut terkini iaitu Semenanjung Malaysia – 12 lokasi Sarawak – 4 lokasi Sabah – 6 lokasiUntuk membuat semakan klik stesen mana yang anda ingin anda ketahui waktu pasang dan surutnya. Maklumat lengkap dipaparkan terus kepada anda. Termasuklah masa dan juga ketinggian air ketika waktu tersebut. Berikut adalah merupakan senarai stesen untuk membuat semakan berkaitan air pasang surut Semenanjung Malaysia Stesen Kukup, Johor Stesen Pulau Pinang Stesen Lumut, Perak Stesen Pelabuhan Klang, Selangor Stesen Tanjung Keling, Melaka Stesen Johor Bahru, Johor Stesen Tanjung Sedili, Johor Stesen Pulau Tioman, Pahang Stesen Tanjung Gelang, Pahang Stesen Cendering, Terengganu Stesen Geting, Kelantan Stesen Pulau Langkawi, Kedah Sarawak Stesen Pulau Lakei, Sarawak Stesen Sejingkat, Sarawak Stesen Bintulu, Sarawak Stesen Miri, Sarawak Sabah Stesen Kota Kinabalu, Sabah Stesen Sandakan, Sabah Stesen Lahad Datu, Sabah Stesen Tawau, Sabah Stesen Labuan, Labuan Stesen Kudat, Sabah ARTIKEL LAINCARA SEMAK PARAS AIR SUNGAI ONLINE Check di CLAIM KERETA KENA BANJIR Proses Tuntutan
Sumber BMKG* 0700 - 1900 WIB, 16 Juni 2023 Angin di Perairan Belitung, Selat Karimata, dan Selat Gelasa pada umumnya bertiup dari arah Timur laut hingga Tenggara dengan kecepatan 5 - 20 Knot. Angin di Perairan Utara Banten hingga Jawa Barat, Perairan Kep. Seribu, dan Laut Jawa bagian Barat pada umumnya bertiup dari arah Timur Laut hingga Tenggara dengan kecepatan 4 - 15 Knot. Cuaca Perairan Daerah Cuaca Angin Gelombang Teluk Jakarta Hujan Ringan Timur Laut - Tenggara, 4 - 12 knots - m Perairan Kep. Seribu Hujan Ringan Timur Laut - Tenggara, 4 - 12 knots - m Perairan Laut Jawa Bag. Barat Hujan Ringan Timur Laut - Tenggara, 5 - 15 knots - m Cuaca Pelabuhan Daerah Cuaca Angin Gelombang Visibilitas Suhu Udara Kelembaban Pasang / Surut Air Laut Tanjung Priok Hujan Ringan Timur Laut - Tenggara, 4 - 10 knots - m 8 km 26 - 31 ° C 75 - 95% Maksimum 1 terjadi pada tanggal 16-06-2023 pada pukul 1900 WIB. Minimum terjadi pada tanggal 16-06-2023 pada pukul 0700 WIB. Sunda Kelapa Hujan Ringan Tenggara - Barat Daya, 4 - 10 knots - m 8 km Marunda Hujan Ringan Tenggara - Barat Daya, 4 - 10 knots - m 8 km Kalibaru Hujan Ringan Tenggara - Barat Daya, 4 - 10 knots - m 8 km Muara Angke Hujan Ringan Tenggara - Barat Daya, 4 - 10 knots - m 8 km PPS Muara Baru Hujan Ringan Tenggara - Barat Daya, 4 - 10 knots - m 8 km *Informasi ini didapatkan dari data BMKG yang di ambil pada tanggal 16-06-2023 pukul 055911 WIB.
Prakiraan Cuaca Pelabuhan Dikeluarkan Friday, 16 June 2023 0600 Berlaku mulai Friday, 16 June 2023 0700 Sampai Friday, 16 June 2023 1900 Cuaca Cerah Berawan Angin 2 - 8 KTS Timur Laut - Tenggara Arus 2 - 10 cm/s Barat Daya - Barat Gelombang Tenang - m Pasang Surut Kondisi Ketinggian Jam Tanggal MINIMUM M 1100 16 June 2023 MAKSIMUM M 0700 16 June 2023 Remark - Peringatan Kondisi Sinoptik Wilayah Perairan Kalimantan Tengah bagian Barat, Laut Jawa Bagian Tengah , Perairan Kep. Karimun Jawa, Perairan Brebes - Pemalang, Perairan Pekalongan - Kendal, Perairan Semarang - Demak, Perairan Jepara dan Perairan Pati - Rembang keadaan cuaca umumnya berawan berpeluang hujan. Angin bertiup dari Timur Laut - Selatan kecepatan berkisar 2 - 20 Knots. Tinggi Gelombang laut - meter Tampilkan Prakiraan
Prakiraan Cuaca Pelabuhan Dikeluarkan Friday, 16 June 2023 0600 Berlaku mulai Friday, 16 June 2023 0700 Sampai Friday, 16 June 2023 1900 Cuaca Cerah Berawan Angin 5 - 10 KTS Timur - Tenggara Gelombang Rendah - m Peringatan Waspada potensi gelombang tinggi mencapai 2 meter atau lebih terutama di Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, Selat Lombok bagian selatan, Selat Alas bagian selatan, dan Samudera Hindia selatan Bali hingga NTB Kondisi Sinoptik Cuaca umumnya Cerah Berawan, angin dominan bertiup dari Timur - Tenggara dengan kecepatan 4 - 15 knots. Ketinggian gelombang di perairan utara Bali hingga NTB berkisar - meter, sedangkan di selatan berkisar - meter Tampilkan Prakiraan
pasang surut air laut tanjung pinang